Miss Understanding Part 3


1. Author : Hye Mi
2. Judul : Miss Understanding
3. Kategori: NC 21, Yadong, Chapter
4. Cast:
- Lee Hyuk Jae
- Kim Nai  Ri
- Hyun ah
  ________

Halo Readers…..
ketemu lg sama author gaje .-. ini chapter terakhir ya, semoga ga bosen… mian kalo banyak typo atau kesalahan lain..
udah, langsung baca aja XD
Happy Reading^^

 Kim Nai Ri POV 
Aku terbangun karna memang sudah pagi. Kulihat hyuk oppa masih tertidur pulas, wajahnya neomu kyeopta saat tertidur. Bibirnya OMO!! Ingin ku cium rasanya
"Wae chagi? Cium saja" ucapnya masih dengan mata tertutup sambil memanyunkan bibir
"Ani, siapa yg mau mencium bibir oppa. Ayo cepat bangun" jawabku kesal dan segera bangun
"Argh!!" Pekikku kesakitan, karna selangkanganku yg perih akibat aktivitas semalam
"Gwenchana chagi??" Tanya oppa khawatir
"Gwenchana" jawabku singkat dan segera mandi
Kami sudah rapi dan wangi. Kami hanya duduk terdiam satu sama lain
"Oppa aku ingin jalan-jalan" kataku membuyarkan kesunyian
"Kemana chagi?" Tanyanya sambil merapikan rambutku
"Ani" jawabku cuek
Kita sudah menaiki mobil dan akan menuju ke rumah hyuk oppa. Oppa ingin mengajakku kesana. Keluarga kami sudah tau kalau kami berpacaran dan mereka setuju jika kelak kami akan menikah. Aku dan keluarga hyuk oppa sudah dekat, tapi oppa jarang mengajakku kerumahnya.
Kami sudah sampai di rumah hyuk oppa, tidak jauh dari rumahku. Hanya 30 menit perjalanan
"Kajja chagi" aku dan hyuk oppa turun dari mobil
"Annyeong umma" teriak hyuk oppa pada eommonim. Mereka sudah tak bertemu 4 hari karna oppa menginap dirumahku untuk menemaniku
"Annyeong umma" ujarku seraya membungkukkan badan. Kami sudah sangat dekat, sehingga umma menyuruhku untuk memanggilnya umma
"Ah anak umma cantik sekali" puji umma padaku
"Hehe iyadong umma, pilihanku memang tepat" hyuk oppa memuji dirinya sendiri sambil membusungkan dada
"Eonni eonni" teriak adik hyukie sambil berlari-lari padaku
"Wae Min Ri?" Tanyaku sambil melihat dongsaeng hyukie oppa yg sudah di sampingku
"Ani eon, neomu bogoshipo~" ujarnya sambil memelukku. Aku membalas memeluknya erat. Kami sudah seperti kakak adik kandung, karna kami sama-sama wanita jd kami cepat akrab
"Eh ayo masuk dulu" ajak umma dan kami masuk bersama
"Eon aku ingin curhat banyak denganmu, aku sudah rindu sekali padamu" Min Ri mengucapkannya dengan antusias dan aku jg senang karna dia menerimaku sebagai kakak ipar *calon kakak ipar ekeke
"Oh kau pulang hyuk" ucap leeteuk dengan nada sinis, dia adalah hyung eunhyuk
"Ne hyung" jawab hyuk singkat
"Kamu menginap sini ya malam ini?" Tanya umma padaku
"Iya eon, kau menginap sini saja" ucap Min Ri penuh harap
"Ne umma" jawabku lembut
Hari sudah mulai gelap, aku akan menginap disini atas permintaan umma dan Min Ri. Sekarang aku dan Min Ri sedang membantu umma untuk menyiapkan makan malam. Di ruang tv ada appa, hyukie oppa, dan leeteuk oppa yg sedang mengobrol santai
"Makanan sudah siap" ucap Min Ri dengan nada ceria yg membuat mereka semua beranjak dari duduknya dan menuju meja makan
(Skip acara makan hehe XP)
Aku sudah mengganti bajuku dengan baju tidur yg di pinjami oleh Min Ri, malam ini aku tidur bersama Min Ri dikamarnya. Sudah daritadi dia bercerita kalau dia suka pada teman lelaki di kelasnya. Kami cerita panjang lebar dan aku memberikan banyak saran kepadanya. Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 pm
"Chagi, kalian belum tidur?" Tanya hyukie oppa yg hanya memperlihatkan kepalanya di pintu.
Di luar dan di kamar lampunya sudah di matikan semua, di kamar hanya menyalakan lampu meja sebagai penerangan. Hyuk oppa mendekati kami yg sedang duduk di ranjang
"Belum oppa, wae?" Tanyaku padanya
"Kalian membicarakan apa? Serius sekali" tanyanya sambil duduk dan membelai rambutku
"Ah kalian membuatku cemburu dan iri, aku mau tidur saja" ucap Min Ri kesal seraya menghempaskan tubuhnya di kasur dan membelakangi kami
"Haha kau lucu sekali Min Ri ya~" goda hyuk oppa sambil memeluk Min Ri dari belakang dan mencium kening dongsaeng kesayangannya itu
"Ya oppa!! Oppa keluar saja!! Aku jg mau tidur!!" ucapku kesal karna cemburu melihatnya seperti itu
"Ah kau cemburu chagi?" Tanyanya CHUU~ dia mencium bibirku sekilas
"Ani" aku hanya menjawabnya singkat, aku malu karna Min Ri melihat hyukie oppa menciumku
"Keluar oppa, jebal~ aku malu dengan Min Ri" ucapku sambil mendorong-dorongnya
"Ne ne chagi, kiss dulu" ucapnya sambil memanyunkan bibirnya
"Ani oppa, kau tidak melihat Min Ri melihat kita?" Tanyaku kesal
"Chagi" dia mengerlingkan matanya padaku dan menunjukkan pandangannya ke arah dadaku karna nippleku yg terlihat membentuk dari luar baju. Aku tidak pernah memakai bra saat tertidur
"Oppa" tukasku dan menyuruhnya keluar dari kamar
"Ne ne chagi" dia keluar dengan wajah kecewa
Drrrtttt ddrrrrttt~ handphoneku bergetar
'Chagi adikku bangun ketika melihat nipplemu mengeras. Kau harus bertanggung jawab!'
'Ani, aku mengantuk' aku membalas smsnya dan kutinggal tidur
                  ----------------------------------
Aku akan pulang hari ini setelah 2 hari menginap di rumah hyuk oppa. Aku sangat senang karna mereka menerimaku dengan baik
"Umma aku akan menginap di rumah Nai Ri, dia kasian sendirian di rumahnya yg besar" hyuk oppa berpamitan pada umma dan menggeret kopernya yg berisi baju
"Ne hyukie, jaga calon menantu umma yg cantik itu ya" suruh umma pada hyuk oppa untuk menjagaku
"Pasti umma"
"Umma sering main kesana ya. Min Ri ajak umma dan appa main, eotte?" Suruhku pada Min Ri
"Ne eonni" jawab Min Ri
Kami sudah meninggalkan rumah hyuk oppa untuk kembali kerumahku
"Oppa kita mampir ke supermarket ya? Aku ingin berbelanja" tanyaku pada hyukie oppa
"Ne chagi" jawabnya
Kita berbelanja bersama di supermarket. Kami membeli keperluan untuk memasak dan keperluan lainnya. Dirasa barang yg di perlukan sudah ada, kami memutuskan untuk membayar dan pulang ke rumah.
"Ahh.." Hyuk oppa menghempaskan tubuhnya ke ranjang king size yg ada di kamarku
"Oppa tidak mau makan dulu?" Tanyaku dari kamar mandi yg habis mengganti pakaian tidur
"Ani chagi" jawabnya sambil mendekat ke arahku "aku mau ini saja" ujarnya sambil menekan nippleku dari luar piyamaku. Aku tidak memakai bra sehingga terlihat nippleku yg mengeras
"Ah oppaa emm" desahku keluar saat oppa meremas dadaku dan mencium telingaku
"Oh oppaaahh.." Dia memainkan nippleku dari luar piyamaku. Di bukanya kancing piyamaku satu persatu, dan di lemparnya sembarangan
"Aku sudah tidak tahan chagi eemm" ucapnya dan langsung melumat bibirku penuh nafsu
Dia langsung membuka celanaku dan melepas semua hingga aku naked. Dia meremas-remas dadaku dan kami masih berciuman panas
"Aahhh..." Desahku keluar saat ciuman kami terlepas
"Oppaahhh curang, buka bajumuuu" erangku saat dia membuat kisssmark di dadaku
Dia langsung membuka bajunya dengan tidak sabaran
"Chagi kita bermain cepat ya, aku sudah tidak tahan emm" ucapnya sambil mendorongku hingga sekarang aku sudah terhimpit di dinding
"Aahh..aahhh.." Desahnya saat dia mengocok juniornya sendiri
Jleb~ "oh appoyo~ paboya!!" Aku berteriak kesakitan saat juniornya menerobos lubangku
"Mian chagi, aku sudah tidak tahan" ujarnya. Dan mulai menggenjot juniornya
"Ahh oppaaahh" desahku saat dia mulai menggenjot dengan tempo yg cepat
"Sshh.. Aahh" desahku tak karuan dan melingkarkan kakiku di pinggang oppa. Oppa menjilati nippleku dan tetap menggenjot dengan tempo yg cepat
"Oppaahhh..." Erangku dan menjambak rambutnya saat orgasmeku yg pertama keluar
"Sebentar lg chaagiii oohhh" dia semakin cepat menggenjot dan semakin dalam memasukkan juniornya untuk menyodok titik Gspotku
"Aahh ahh" desahanku menggila saat genjotannya semakin menggila (?)
"Aaaahhhh~" desah kami berdua saat juniornya menyemburkan jutaan sperma di rahimku
Oppa langsung menggendongku menuju ranjang tanpa melepas kontak kami. Dia menidurkanku dan mulai meremas dadaku dengan liar. Oppa melepaskan juniornya dari lubangku dengan cepat
"Aaww appo" keluhku sambil menggigit bibir
"Kau berdarah lg chagi" ucapnya tak berdosa sambil melihat selangkanganku
"Itu karna kau memasukkannya dengan kasar" aku menjitak kepalanya dan bergerak untuk menarik selimut "ah perih" kataku sambil memejamkan mata
"Mianhe chagi" ucapnya sambil mencium keningku "tapi lg ya chagi?" Dia memohon dengan memperlihatkan wajah aegyo nya. Ah aku tidak bisa menolak
"Ne ne" ucapku kesal
"Tahan chagiyaaa~" ucapnya yg sedang memasukkan juniornya kembali ke lubangku. Dia menggoyangkan pinggulnya sambil memasukkan juniornya dan meremas dadaku
"Oppaahhh aahh pelaann jebaall~" yg kurasakan perih bercambur nikmat jadi satu
"Kau sempit sekalii chagiiyyaaahhh"
Jleb~ "aahhh" desah kami berdua. Dia mulai menggenjot juniornya
"Emm aahhh" dia meremas-remas dadaku dan menggenjotnya dengan penuh semangat. Aku menariknya dan mencium bibirnya ganas. Aku melumat bibirnya dan menerobos mulutnya mencari lidahnya. Kukulum lidahnya dengan penuh nafsu. Vaginaku sudah panas rasanya, aku sudah tidak kuat dan ingin memuntahkan orgasmeku dari rahimku. Aku melepas ciuman panas kami
"Oppa aku maauu keluaarr ohh" racauku tak jelas
"Sebentar lg chagiii, kita keluaarrkan bersamaahh" dia semakin mempercepat tempo menggenjotnya
"Aahhh~" desahku dan desahnya bersamaan. Terasa hangat di dalam, cairan kami bersatu di rahimku
                -------------------------------------
Sudah 2 minggu kami tinggal bersama, aku sangat senang hyukie oppa menemaniku dan membuat semuanya indah.
Ting tong
Aku berlari untuk membukakkan pintu
"Apakah benar disini rumah Lee Hyuk Jae?" Tanya tukang pos padaku
"Ah ne" ujarku sambil menghampirinya dan mengambil surat yg dibawanya
"Gomawo" kataku dan memasuki rumahku "oppa ada surat untukmu" aku berteriak memanggil oppa
"Ne chagi, dari siapa?" Tanyanya yg sedang menghampiriku
"Disini di tulis dari sebuah universitas oppa" aku mulai membuka dan membaca isi surat
"Oppa kau mendapat beasiswa di universitas yg kau impikan" ucapku senang. Aku sangat senang karna oppa bisa meraih cita-citanya tp aku juga sedih karna aku belum mendapatkan surat dari universitas yg ku impikan juga
"Wae chagi? Knp bersedih?" Tanya oppa khawatir
"Ani oppa" jawabku lesu
Aku hanya diam sejak tadi, aku tau oppa sedang senang karna berita gembira itu tapi aku? Aku sangat sedih karna aku belum mendapatkan kabar
Sudah 1 minggu aku menunggu berita kelulusanku untuk masuk universitas yg aku impikan, harusnya mereka sudah mengumumkan tapi kenapa tidak ada kabar sampai sekarang. Aku hanya termenung di kamar sambil menunggu nasibku yg tak kunjung jelas
                                                                                ----------------------------------------
Akhir akhir ini aku murung karna aku tak seberuntung hyukie oppa yg bisa meraih cita-citanya. Aku memutuskam untuk mendaftarkan diri di sebuah universitas hari ini.
“oppa aku keluar” aku berpamitan pada hyuk oppa
“kemana chagi? Apa perlu ku antarkan?” tanya oppa padaku
“ani, tak perlu” kataku seraya mengambil kunci mobil dan melajukan mobilku
Semuanya sudah beres, tinggal mengikuti perkuliahan yg akan di mulai minggu depan.
Semenjak kejadian pak pos mengantarkan surat untuk oppa, aku lebih diam dan tak banyak bicara. Aku jg memintanya untuk tidak tidur sekamar lagi denganku. Aku terlalu iri melihatnya bahagia, mungkin aku sudah egois tapi aku juga hanya manusia biasa. Aku mencoba membuatnya semakin membaik
"Oppa mau makan apa? Akan kubuatkan apa yg kau minta" sekarang aku yg merujuk padanya dan ingin menebus semua kesalahanku
"Tidak usah chagi, aku sudah kenyang" dia beranjak ke kamar tamu yg ada di depan ruang keluarga. Memang tadi dia habis keluar dengan temannya
'Em mungkin dia sudah makan di luar' ucapku dalam hati agar aku tak berfikiran buruk padanya
Pukul 07.00 pagi kami berangkat kuliah bersamaan.  Kami membawa mobil masing-masing karna arah kampus kami yg berbeda. Kampusku agak dekat dari rumah yg hanya 15 menit untuk perjalanan, kampus oppa yg jauh dari rumah dan memerlukan 30 menit untuk perjalanan.
Aku berputar putar di kampus baruku, aku hanya sendirian. Sudah beberapa hari ini aku belum menemukan teman baru. Aku termenung memikirkan hyukie oppa, sekarang dia jarang menghubungiku atau sekedar mengabari keadaannya lewat sms. Aku tak mau berburuk sangka dulu padanya, aku percaya semuanya akan baik-baik saja.
"Ah kau jahat oppaa!!" Erangku frustasi dan mengacak-acak rambutku sendiri
Aku memutuskan untuk pulang karna jadwal kuliahku hanya sampai siang hari. Aku melajukan mobilku menuju rumah. Kulihat dirumah tidak ada mobil oppa yg menandakan dia belum pulang. Semenjak masuk kuliah, setiap hari dia pulang diatas jam 10 malam. Aku menunggunya hingga tertidur di sofa dan jahatnya dia tak membangunkanku atau memindahkanku ke kamar, sampai badanku sakit semua karna hampir tiap hari tidur di sofa.
Cekleekk. Terdengar suara pintu yg terbuka dan eunhyuk oppa yg membukanya. Ini sudah jam 11 malam dan dia baru pulang
"Oppa kemana saja? Knp tidak memberi kabar" tanyaku khawatir
"Maaf chagi, waktunya tidak tepat" ucapnya dan langsung melengos menuju kamarnya
Air mataku langsung menetes saat dia menghilang di balik pintu itu. Sesak, dadaku rasanya sesak. Sakit rasanya melihatnya acuh seperti itu padaku. Aku tak tahu apa yg dia pikirkan sekarang. Aku berlari menuju kamarku diatas. Aku menangis sejadi-jadinya dan melempar semua bantal dan guling hingga berserakan dimana mana. Semuanya sudah kuserahkan padanya, tapi kenapa semua jadi seperti ini. Aku hanya menangisi nasibku yg terlampau buruk ini
Aku terbangun karna sinar matahari yg masuk dari jendela kamarku. Aku melihat jam, saat ini masih jam 6 pagi. Omo! Aku hanya tidur 2 jam dan semalaman aku menangis. Aku melihat diriku yg tak karuan di cermin. Aku bergegas turun tanpa membereskan diriku terlebih dulu, karna aku hanya ingin melihat oppa. Aku memutuskan untuk tak masuk kuliah hari ini karna badanku yg tidak fit.
"Oppa nanti pulang jam brp?" Tanyaku lembut padanya
"Molla" jawabnya singkat
'Kenapa dia? Kenapa dia berubah seperti ini? Apa dia tak khawatir melihatku tak karuan seperti ini?' Aku bertanya-tanya dalam hati
Tiba-tiba aku menitikan air mata. Entah dia melihat atau tidak, seharusnya dia khawatir sekarang
"Kenapa oppa tak menanyakan keadaanku?" Tanyaku sambil mengeluarkan air mata
Dia tak menjawab
"Kenapa oppa seperti ini? Kenapa oppa berubah? Knp oppa tak pernah mengabariku lewat sms? Kenapaaa?" Tangisku pecah sekarang, aku terjatuh dan terduduk di lantai sambil tersedu-sedu
"Tak sempat chagi" jawabnya santai
"Apanya yg tak sempat? Kau sempat membalas sms temanmu dengan kata-kata sayang" aku terisak sambil teriak kepadanya. Kesabaranku sudah habis sekarang
#flashback
Beberapa hari yg lalu ada sebuah pesan masuk di handphoneku
Drrtt drrtt~
Kulihat sms yg masuk itu dari oppa. Aku bersemangat membukanya dan tak sabaran. Tapi semuanya jadi terbalik saat aku membaca pesannya
'Ne, aku nanti akan kesana sayang'
DEG! Hatiku sakit membaca pesan itu. Dia tak pernah membalas pesanku, tapi sekarang dia salah kirim dan menggunakan kata sayang pada temannya
#flashback end
"Sekarang apa lagi yg mau oppa katakan? Kau tak cinta lagi padaku?" Ucapku setengah berteriak
Dia menarikku dan mengangkatku sehingga sekarang dia menatap wajahku
"Aku lelah. Please understand" ucapnya lembut
"Apa yg perlu di mengerti? Semua sudah jelas oppa" aku kembali terisak
"Sampai kapanpun kau tak pernah mengerti aku!" Bentaknya padaku, aku menangis sejadi-jadinya
"Kenapa oppa jadi dingin padaku? Kenapa oppa jadi emosian padaku?  Kenapa oppa tega membentakku?" Ucapku melemah dan hanya meneteskan airmata
"Kau tak mengerti sekarang" ucapnya enteng
"Apa? Aku memang tak mengerti semuanya tapi setidaknya oppa memberitahuku" badanku lemah sekarang
"Apa oppa ingin aku mati?" Kata-kata itu tak sengaja keluar dari mulutku
Dia tak menjawab
"Apa oppa ingin aku mati? Hah?" Aku bertanya kembali dengan membentak
"Argh!" Erangnya sambil meninju tembok dan pergi meninggalkanku
Aku hanya menangis terisak dan terjatuh ke lantai
                        -------------------------
Sudah hampir 2 minggu ini oppa tak pernah pulang ke rumahku semenjak kejadian kita bertengkar hebat. Sampai sekarang aku juga belum tahu penyebabnya apa sehingga membuat oppa begitu berubah padaku. Dia juga tak pernah mengabariku lagi
Aku bahkan lupa kapan terakhir kali aku makan, kalaupun aku makan pasti jarang dan hanya sedikit. Badanku sudah tak kuat lagi, terlalu lemas untuk bergerak.
Kudengar ada yg membuka pintu di bawah "Mungkin itu oppa datang" kataku senang. Aku tak dapat berdiri lagi dan hanya berbaring di kasur sambil bermain handphone
Dibawah ada suara ribut dan suara pecahan kaca. Aku takut kalau itu bukan oppa, atau malah perampok. Aku sesegera mungkin menelfon oppa
Tuutttt tuuuttttt. Tapi tak kunjung di angkat oleh oppa. Aku takut sekali
"Oppa tolong aku hiks" ujarku yg duduk di kasur sambil menangis
Pintu kamarku tiba-tiba terbuka. Aku melihat 2 perampok yg sedang memakai pakaian hitam dan menggunakan penutup kepala. Perampok itu mendekatiku. Aku menelfon oppa kembali
"Braakk.." Handphoneku sudah di lempar entah kemana
"Kalian mau apa? Hiks" kataku sambil terisak "tolong jangan sakiti aku. Jebal" aku memohon pada mereka
Mereka semakin mendekat ke arahku
"Argh appo!!" Aku mengerang kesakitan saat perampok itu menusukkan pisau di perutku
"Yaa!!!" Aku mendengar suara berteriak tapi aku tak kuat lagi untuk membuka mata. Aku langsung tak sadarkan diri
Lee Hyuk Jae POV
Aku sedang mengerjakan tugasku di rumah. Entah kenapa aku sangat khawatir dengan keadaan Nai Ri sekarang. Ku dengar ada suara handphone. Aku mencari cari darimana asal suara handphone tersebut. Aku menuju tasku yg ada di meja
"Ah disini rupanya" aku mengambil handphoneku, Nai Ri menghubungiku
"Ne chagi?" Aku mengangkat telfonnya. Tapi aku tak mendengar apapun
Aku bergegas untuk kerumah Nai Ri. Aku melajukan mobilku dengan kecepatan penuh. Semoga semuanya baik-baik saja.
Aku sudah sampai dirumah Nai Ri dan bergegas menuju kamarnya. Kulihat rumahnya berantakan seperti habis kerampokan. Aku mendengar Nai Ri sedang mengerang kesakitan. Aku berlari menuju kamarnya. Kulihat ada dua orang lelaki yg menusuk Nai Ri
"Yaa!!!" Aku berteriak dan langsung meninju kedua perampok itu hingga jatuh tersungkur
Dia tak sadarkan diri. Aku menghampirinya, kulihat darahnya keluar sangat banyak
"Chagiya bertahanlah" aku pun langsung mengendongnya dan membawanya kerumah sakit
Aku hanya bisa mondar-mandir menunggu seseorang keluar dari ruang UGD untuk bisa kutanyai tentang keadaan Nai Ri
"Ah bodoh sekali aku" aku meninju dinding dan menyalahkan diriku sendiri atas kejadian ini
"Hyukie ah, bagaimana keadaan calon menantu umma?" Umma datang bersama anggota keluarga yg lain
"Mollayo umma" jawabku frustasi
Pintu tersebut terbuka dan aku segera mendekati pintu itu
"Dokter bagaimana keadaannya sekarang?" Tanyaku sangat khawatir
"Dia tak apa-apa, hanya kehilangan banyak darah. Kami sudah menjahit lukanya, untung lukanya tak terlalu dalam sehingga tidak akan ada dampak pada yg lain dan sekarang kita hanya menunggunya siuman. Untung kau membawanya kesini tepat waktu" jelas dokter panjang lebar
"Khamsahamnida dokter" ucapku sambil membungkukkan badan karna terlalu senang
Nai Ri POV
"Argh!!" Pekikku saat kurasakan perutku sakit
"Jangan bergerak chagiya" oppa menahan tubuhku
"Hiks" aku menangis sekarang. Karna setelah sekian lama aku tak melihatnya
"Apa perlu aku celaka dulu supaya oppa datang menemuiku?" Tanyaku dan tak menghiraukan kalau ada keluarga oppa disini
"Bukan begitu chagi" jelasnya
"Kenapa? Kenapa oppa tak memberi kabar padaku? Aku hampir gila menunggumu" aku terisak kali ini
"Mianhe chagi, aku sibuk dengan tugasku" jelasnya dengan perasaan bersalah
"Ah sudahlah oppa. Kau memang tak cinta padaku" aku memejamkan mataku dan menangis
"Aku sangat mencintaimu sayang" ucapnya sambil menggenggam tanganku. Kudengar suara pintu terbuka, mungkin keluarga oppa keluar dan membiarkan kami menyelesaikan masalah kami sendiri
"Kenapa waktu itu oppa dingin kepadaku? Kenapa oppa membentakku? Kenapa oppa berkata sayang pada oranglain?" Tanyaku panjang lebar
"Maaf chagi. Bukan maksutku untuk dingin padamu, aku hanya lelah karna tugasku yg terlampau banyak. Maaf aku membentakmu aku sangat bodoh waktu itu. Soal sms itu, itu temanku meminjam handphoneku untuk sms yeojachingunya karna pulsanya habis. Sekarang sudah jelas chagi? Maafkan aku ya" ucapnya sambil mencium keningku
"Ne oppa" aku menangis lg
"Sudah jangan menangis sayang" dia mengelus pipiku
"Oppa tinggal dirumahku lg, ne?" Pintaku padanya
"Ne ne, apapun maumu chagiyaa"
Semenjak dari itu oppa lebih perhatian denganku dan lebih meluangkan waktunya untukku di banding berlama-lama di kampus.

                                                 ----------------------------

Komentar dan Sarannya ya readers ._.v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar